Di dunia kertas papan gading manufaktur, perbedaan antara pembuatan pulp kimia dan pembuatan pulp mekanis terletak pada pendekatan dasar yang digunakan untuk memecah serat kayu, setiap teknik memiliki implikasi unik terhadap karakteristik produk akhir.
Pembuatan pulp kimia adalah proses yang sangat teliti yang ditandai dengan penggunaan bahan kimia untuk melarutkan lignin—polimer rumit yang mengikat serat kayu menjadi satu—sehingga membebaskan serat manusia. Pendekatan ini, yang sering dilakukan dengan kayu keras atau campuran kayu keras dan kayu lunak, menghasilkan pulp dengan kekuatan dan kecerahan tinggi. Berbagai senyawa kimia, termasuk klorin dioksida atau hidrogen peroksida, digunakan secara strategis untuk memutihkan pulp, menghilangkan kotoran dan meningkatkan daya tarik kertas.
Sebaliknya, pembuatan pulp mekanis adalah teknik ekstra kuat yang memerlukan pemisahan serat kayu secara mekanis. Metode ini didasarkan pada gerakan mekanis penggilingan atau pemurnian kayu menuju permukaan kasar untuk menghancurkan serat-seratnya. Meskipun menghasilkan pulp yang kaya akan kandungan lignin, yang dikenal sebagai pulp kayu tanah, pulp ini memberikan keuntungan dalam hal hasil dan efisiensi harga. Namun, kertas yang dihasilkan cenderung kurang tahan lama dan kecerahannya lebih rendah dibandingkan kertas yang dihasilkan melalui proses pembuatan pulp kimia.
Perbedaan yang melekat dalam teknik pembuatan pulp terlihat jelas pada kualitas kertas papan gading yang mereka hasilkan. Pembuatan pulp kimia, dengan menghilangkan lignin secara selektif, menghasilkan pulp dengan kemurnian dan kekuatan yang lebih baik, sehingga berkontribusi terhadap kekokohan dan kemampuan cetak kertas terakhir. Berdasarkan penilaian, pembuatan pulp secara mekanis, meskipun baik secara ekonomi, juga dapat menghasilkan kertas dengan ketahanan yang lebih rendah terhadap menguning seiring berjalannya waktu karena retensi lignin.
Oleh karena itu, preferensi antara pembuatan pulp kimia dan mekanis dalam produksi kertas papan gading merupakan pilihan yang berbeda, terinspirasi oleh kekhawatiran terhadap harga, pabrik kertas yang disukai, dan dampak lingkungan. Seiring berkembangnya industri, menyeimbangkan keuntungan dan kerugian dari teknik pembuatan pulp ini akan menjadi penting untuk memenuhi berbagai permintaan pasar sekaligus menyelaraskan dengan keinginan keberlanjutan.